Saturday, October 1, 2011

Luka


Luka (Sutardji Calzoum Bachri)

Ha ha


Sudah, cukup sebaris saja rupanya Sutardji sampaikan puisinya, jika bisa dibilang begitu. Tapi ah, memang begitu, ia penyair, puisi adalah salah satu produknya. Sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam merangkai kata menjadi puisi. Dan rupanya, Seno Gumira kerap kali mengutip puisi ini. Membekas rupanya. 

Suatu kali, saya bertemu Seno Gumira di kampus saya. Waktu itu sedang ada diskusi tentang buku Nagabumi yang ditulisnya. Ketika sampai ke sesi pemberian hadiah, ia tanyakan itu pada peserta. Bagaimana isi puisi Luka karya Sutardji, yang menjawab benar sepantasnya akan mendapat hadiah. Tapi, ternyata tidak ada yang berhak. Dan kali kedua, saya sedang membaca pengantar yang ditulis Seno Gumira untuk bukunya sendiri, Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara. Ia menuliskan tentang puisi itu lagi. Mungkin Seno gandrung pada puisi itu. Ia selalu menekankan bahwa dari satu puisi pendek, yang selesai dibaca empat detik, bisa muncul berbagai interpretasi. 

Saya juga tidak bisa mengira-ngira, apa maksud Sutardji dengan puisi yang demikian pendek. Belum lagi antara judul dan isinya yang begitu ironis. Apakah ia sedang merasakan luka yang begitu pedih, sehingga tidak sanggup lagi menangis dan hanya bisa tertawa getir? Ataukah ia memang menganggap semua luka adalah komedi, penghibur hati? Ataukah ia mau bilang kalau hal yang lucu pun bisa menjadi luka? Atau sebenarnya tawa adalah luka? Ah. Apa pula yang terjadi pada ia ketika ia sengaja atau tidak sengaja merampungkan puisi satu baris itu? Atau energi dan inspirasinya habis tepat setelah menulis ha-ha itu? Ah. 

Mengenai luka, saya jadi mengingat kutipan dari Kung Fu Panda 2. Alkisah, keluarga Po dihilangkan oleh Shen, si merak kemaruk. Namun nyatanya, Po tetap bisa menguasai 'ilmu' inner peace yang diajarkan oleh Master Shifu di atas semua luka yang ia rasa.

Shen : How did you find peace? I took away your parents, everything, I scarred you for life...
Po    : See that's the thing, Shen, scars heal.
Shen : No they don't... *wounds* heal.
Po    : Oh, yeah... what do scars do? They fade, I guess...
Shen : I don't care what scars do...!
Po    : You should, Shen. You got to let go of the stuff from past - because it just doesn't   matter! The only thing that matters is what you choose to be now. 

So, how to heal the scars? Or wounds? Or maybe that's true, like the wise men said, time heals all wounds?

 Bandung, Le Septembre 2011

No comments:

Post a Comment