Anggap saja aku yang sedang menunduk itu. Hihi. |
Sudah sedari lama saya tahu kalau saya tak boleh
mengandalkan orang lain. Hanya bisa mengandalkan diri yang teledor ini dan,
bahkan, ada kalanya orang tua pun tak bisa diandalkan. Apalagi mereka pula yang
mengajarkan agar saya tak mengandalkan orang lain dan berdikari. Tapi sialnya,
selalu ada kejadian tak diinginkan yang bikin saya merepotkan orang lain. Tak sering
memang, tapi cukup bikin saya malu hati karena bikin mereka ikut susah. Hehe. Namun,
dari situ justru saya sering disadarkan kalau saya punya teman-teman baik yang
masih menganggap saya teman dan mau direpotkan. Ya, minimal satu atau dua di
antaranya. Di balik sikap dan sifat yang kadang mengesalkan, pertemanan yang
lebih dari lima tahun ini sudah teruji dengan segala kebaikan mereka yang
sering tak terduga.
1.
Tergesa di bandara yang jauh sekali dari rumah. Butuh uang
mendadak dalam jumlah lumayan. Terburu waktu. Tak kenal siapapun di sana. Untung
ada wi-fi dan e-mail, jadi bisa menghubungi si wartawan ekonomi yang banyak
tanya. Dia transfer beberapa menit kemudia. Dan berkat dia, saya bisa pulang. Dan
begitu sampai, ada teman yang bersedia menjemput meski ia sedang letih setelah
ini itu.
2.
Baru ngeh kalau dompet tak dibawa. Pulang ke kosan untuk
mengecek. Ternyata nihil! Pulsa tinggal Rp500. Minta tolong teman untuk
menghubungi café yang didatangi semalam. Lalu minta isikan pulsa supaya bisa
menelepon sana sini. Dua detik kemudian, pulsa bertambah dalam nominal yang
lumayan.
3.
Sudah pasti dompet hilang. Uang di kantong hanya Rp12.000
karena dipakai pulang ke kosan untuk mengecek keberadaan si benda kecil
berwarna gelap itu dan ke salah satu mall
yang didatangi malam sebelumnya karena berasumsi kalau si dompet tertinggal
di sana. Salah besar. Menghubungi teman. Yang satu sedang terjebak di rumah
pacarnya, yang satu sedang diburu proposal, dan yang satu bilang akan segera
datang dengan sejumlah uang. Akhirnya bisa makan pagi, siang, dan malam. Amin.
4.
Ditransfer pulsa Rp5.000 pukul 2 pagi oleh si wartawan yang
nggak pernah ganti baju karena setiap bertemu pakaian yang melekat di badannya
selalu sama. Lalu bisa langganan internet bulanan lagi.
5.
Lupa
ambil uang di malam sebelumnya, padahal besok giliran bayar taksi.
Untung ada teman sekantor yang mau membayari dulu. Sampai kantor dengan
segar bugar, tak harus jalan kaki atau ngesot.
Daftar masih panjang dan tak selalu tentang uang. Terlalu panjang jika dijabarkan
satu-persatu. Tapi pasti akan diingat selalu. Pasti. Terima kasih banyak
sekali, teman-teman. Ternyata ada gunanya berteman dengan kalian, meski
banyak juga hal menyebalkan yang terjadi bersama kalian. Haha. Tapi seringnya hal menyebalkan itu tereliminasi dengan hal baik yang tak dapat dirunut satu-persatu. Astaga!
Aku terharu. :')
*Takk (Islandia): Terima kasih.
Jakarta, le 12 Mars 2013
No comments:
Post a Comment