***
Perkenalan saya dengan band ini dimulai dari seorang teman. Saya lupa siapa yang memberi dengar saya lagu-lagu mereka. Belum lagi akses internet luas tanpa batas yang kemudian membuat saya mendapat banyak informasi tentang mereka-mereka ini. Pernah juga menemani beberapa teman mewawancarai mereka. Lagu-lagu mereka pun menghiasi playlist saya.
Perkenalan yang membuahkan impresi baik kemudian membuat saya tertarik untuk menonton performa band yang beranggotakan tiga orang tersebut. Bersama teman-teman, saya mendatangi satu-persatu gig dimana mereka menjadi pengisi acaranya. Kami kejar saja itu acara berbayar murah, kalau gratis kami lebih semangat. Hahaha. Namanya juga mahasiswa. Hampir setiap mereka manggung di Bandung, kalau tidak ada acara yang lebih penting, maka kami sempatkan datang. Mulai dari saling tebak baju apa yang dipake Cholil, sang vokalis. Atau tebak-menebak lagu-lagu yang akan mereka bawakan. Atau bahkan sing along, tidak hanya liriknya yang kami nyanyikan, bahkan vokal latar yang kadang berbeda dengan lagu-lagu pada umumnya. Sambil lihat ekspresi sang bassist, Adrian, membawakan vokal latar tersebut.
***
Kemudian datanglah kabar dari @efekrumahkaca pada bulan lalu. Mereka mengabarkan akan lagi manggung di Bandung. Kabar tersebut disertai keterangan bahwa pertunjukkan tersebut akan menjadi pertunjukkan terakhir ERK di Bandung. Setelah itu, mereka hanya akan fokus melayani tawaran manggung di Jakarta. HELL? Mengapa mereka tega melakukan hal tersebut? *maaf lebay. Biar nggak ngantuk.* Rupa-rupanya mereka membatasi jadwal manggung di luar kota karena sedang fokus pada pengobatan Adrian, si bassist cum backing vocal.
Maka, pada Juni lalu, tanggal 6 kalau tidak salah, kami menyempatkan datang ke PVJ untuk melihat penampilan terakhir mereka di Bandung. Tumben teman-teman saya yang datang kala itu sedikit. Karena memang cuaca sedang tidak bersahabat, hujan terus-menerus sejak pagi. Ketika hujan sedikit reda langsung saja tancap boooiiii..
Menunggu beberapa jeda dan penampilan mereka pun dimulai. Dan guess what? Nggak ada Adrian dong. ia digantikan oleh salah satu 'stafnya' ERK. Kami kira, ungkapan ‘acara terakhir sebelum kami fokus pada penyembuhan Adrian’ itu merujuk pada satu penampilan dimana Adrian akan muncul terakhir kalinya di Bandung. Sedikit kecewa. Tapi ya sudahlah, mari nikmati saja. Kami sing along seperti biasa. Teriak-teriak nggak puguh. Melepaskan beban usmas sedikit. *tetep curcol belom usmas. Hehe*
Di tengah-tengah pertunjukkan, kami rasa ada yang aneh. Dan demikian pula dikata Akbar, sang drummer. Ia yang menggantikan posisi Adrian sebagai backing vokal dan, maka itu pula, ia merasa aneh dengan polah itu. Ia bilang, timbre suaranya berbeda dengan Adrian yang agak berat, maka beberapa vokal latar menjadi aneh jika dia yang menyanyikannya. Ada lagu-lagu tertentu yang hanya bisa dijiwai oleh Adrian, dipandang dari sisi vokal dan ekspresi wajah. *tampak ilmiah.* You should listen their song and you’ll know which part when Adrian became a backing vocal. His face always show some effort to produce the right sounds. Hehe. Kocak ngeliatnya. The ambiance of the song jadi berbeda jika dilatari dengan vokal Akbar dan memang sepertinya hanya pas jika dilakukan oleh Adrian.
Rupa-rupanya pengobatan seperti apa yang sedang dilakukan Adrian sehingga mengharuskannya istirahat dari manggung? Nggak taulah, cuma dokter, dia sendiri, dan Bunda Dorce yang tahu. *tepok jidat*.
Salah satu lagu yang dibuat oleh Adrian bertajuk “Sebelah Mata”. Ceritanya tentang orang yang hidup dengan sebelah matanya saja. Nah, usut punya usut, lagu ini didasarkan pada kisah pribadinya. Yaps, selama ini hanya sebelah matanya saja yang berfungsi normal. Sebelah lagi, kemampuan melihatnya sangat terbatas.
Beberapa lama lalu, @efekrumahkaca mengatakan bahwa Adrian menderita Retinitis Pigmentosa yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit tersebut berdasrkan diagnosis dokter-dokter di Indonesia. Berdasarkan keterangan Om Wiki, Retinitis Pigmentosa adalah penyakit genetis yang salah satu gejalanya berkurangnya daya penglihatan di malam hari dan dapat menyebabkan kebutaan.
Namun, cukup lama berselang, di catatan perjalanan Efek Rumah Kaca ketika tour ke negeri jiran Singapura dan Malaysia pada Maret lalu, diagnosa tersebut diralat. Menurut dokter-dokter di Singapura, masalah penglihatan yang dialami Adrian adalah inflammation atau terdapat virus/bakteri di darah dan tidak bekerjanya aliran darah ke mata. Dan berdasarkan catatan perjalanan itu pula, penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan beberapa perawatan.
I have no idea sih yang mana yang bener. Yang penting sih semoga Adrian bisa cepet sembuh dan manggung lagi dan bisa dipertemukan dengan Hilman. Oemji, mereka berdua mirip. Setuju kan temen-temen? Plis setujuuuuuu… :D :D
Bandung, le 6 Juillet 2010
No comments:
Post a Comment