Sunday, July 17, 2011

Fatal.

Dalam psikologi, dikenal istilah “involuntary memory”: kenangan yang muncul tiba-tiba karena dipicu suatu hal yang dengan serta merta membangun kembali satu bagian atau totalitas dari masa lalu. Ini berbeda dengan “voluntary memory”: masa lalu yang coba diingat dengan sadar melalui fakultas intelijensi kita. Apa yang saya alami di atas semacam “involuntary memory”, sementara upaya sadar saya untuk melengkapi dan menyusunnya kenangan akan periode delapan-sepuluhan tahun lalu dengan lebih solid (dan akhirnya gagal) tadi itulah yang disebut “voluntary memory”. (Pejalan Jauh - Madeleine)

 Ini nih, ini nih. Ini banget yang seringkali terjadi pada saya, dan mungkin kamu, dan kamu. Involuntary memory ternyata, nama kerennya. Padahal, situasi demikian sama sekali tidak keren, terutama yang berkaitan dengan dunia pergalauan. Fatal.

Semisal kemarin. Saya iseng, ingin mengisi blog yang sudah lama terlantar ini. Kebetulan ada beberapa posting favorit yang ingin saya repost dari blog yang lama, yang juga lama terlantar. Dari satu tulisan, saya lalu berkelana ke tulisan-tulisan yang lain. Melalui tulisan itu, saya mengingat kembali apa yang terjadi dan mengapa tercipta tulisan itu, yang kadang saya pun heran kapan saya menulisnya. Seperti sedang trance saja ketika menulis beberapa tulisan itu. Alhasil, sekarang suka malu dan mesam-mesem sendiri kalau baca tulisan-tulisan itu, ketahuan sekali kalau dulu saya labil keterlampauan. Fatal.

Nah, masalahnya bukan hanya malu dan mesam-mesem. Tapi lebih jauh lagi, aura galaunya langsung merasuk ke hati. Mood seketika drop dan kebayang-bayang lagi peristiwa dulu. Lengkap dengan konversasi dengan orang-orang tertentu yang terkait, berkelebat lokasi-lokasi tempat berlangsungnya konversasi-konversasi itu, bahkan lagu-lagu yang berkaitan atau setema dengan suasana hati kala itu. Sayangnya, kebanyakan beraura galau, negatif, dan lain-lain yang sejenis.  Fatal.

via (17triangles)


Dalam psikologi komunikasi, hal ini termasuk ke dalam komunikasi intrapersonal dalam proses menerima informasi dan kelanjutannya. Proses seseorang menerima informasi, mengolah, menyimpan, dan menghasilkan kembali informasi terdiri dari beberapa tahapan: sensasi, persepsi, memori, dan tentu saja berpikir. Involuntary memory agaknya termasuk ke dalam tahapan memori. Informasi yang pernah kita terima dan tersimpan sebagai memori bisa dipergunakan kembali sewaktu-waktu dengan berbagai cara. Salah satunya adalah redintegration. Redintegration terjadi ketika masa lalu terekonstruksi melalu satu petunjuk kecil (memory cues).

Kalau sudah begini, tidak ada yang bisa dilakukan selain menghadirkan si galau itu sampai batas lelah. Dengarkan semua lagu yang sesuai dengan suasana hati hingga tertidur. Setelah bangun tidur, kemungkinannya ada dua, galaunya lalu hilang atau malah menjadi-jadi. Kalau sudah begitu, tidur lagi sajalah.

Nikmatilah lara. (Sementara - Float)

No comments:

Post a Comment